1. Berpikir
bagi Manusia
Manusia sebagi makhluk hidup yang berderajat tinggi
bila dibandingkan dengan makhluk hidup lainnya. Dimana manusia dapat mengatasi
alam, artinya dapat merubah ketentuan alam dengan mengadakan penolahan alam
sesuai dengan kebutuhan hidupnya atau dalam istilah lain, manusia dapat
membudayakan alam. Ini semua dikarenakan manusia memiliki kemampuan berpikir.
Kemampuan berpikir inilah yang merupakan salah satu ciri kekhususan manusia dan
yang membedakan manusia dengan makhluk lain. Gejala berpikir ini mempunyai
peranan bagi manusia sehingga manusia berkedudukan sebagai makhluk hidup yang
berderajat tinggi, tetapi tidak berarti bahwa berpikir merupakan satu-satunya
yang paling menguasai seluruh kehidupan manusia, namun berpikir besar
peranannya dan fungsinya sebagai manusia.
Adapun perbedaan berpikir dan pikiran :
Berpikir :
aktivitas jiwa (pikiran) untuk menentukan hubungan antara pengetahuan- pengetahuan-pengetahuan atau masalah yang
sedang dihadapi.
Pikiran :
kemampuan jiwa untuk menentukan hubungan antara pengetahuan-pengetahuan atau
sangkut paut masalah yang dihadapi.
2. Hasil
Proses Berpikir
Menurut
beberapa ahli psikologi, hasil proses berpikir sebagai berikut :
a. Pengertian
atau Konsep
Pengertian atau konsep
adalah gambaran dan gerakan dari barang yang dapat dilihat oleh akal manusia.
Tetapi, ada pula yang memberi batasan tentang pengertian sebagai berikut :
Pengertian adalah hasil
berpikir, yang merupakan rangkuman sifat-sifat pokok dari sesuatu yang
dinyatakan dengan perkataan-perkataan dalam akal. Dalam bentuk pengertian ini,
kerja akal atau berpikirnya adalah menentukan hubungan sangkut paut antara
pengetahuan-pengetahuan tentang sifat-sifat pokok sesuatu.
b. Pendapat
atau Keputusan
Mempunyai maksud bahwa
pengertian tentang sesuatu bila dihubungkan dengan pengertian sesuatu yang lain
akan membentuk suatu pendapat atau keputusan.
c. Kesimpulan
atau Pemikiran
Pemikiran adalah hasil
berpikir yang menghubungkan pendapat satu dengan pendapat yang lain untuk
mendapatkan pendapat baru.
3. Bentuk-Bentuk
Berpikir
a. Berpikir
secara Pengalaman (Rautine Thinking)
Berpikir tentang
sesuatu yang dihadapi dengan mengakumulasikan berbagai pengalaman untuk
mendapatkan pengalaman yang cocok sesuai dengan masalah yang dihadapi.
b. Berpikir
secara Ingatan (Representative Thinking)
Berpikir tentang
sesuatu yang dihadapi dengan mengingat-ingat tanggapan-tanggapan yang tersimpan dalam jiwanya.
c. Berpikir
Reproduktif
Berpikir tentang
sesuatu yang dihadapi dengan mengulang kembali dan mencocokan pada sesuatu
hasil pemikiran sebelumnya (baik hasil pemikiran diri sendiri maupun orang
lain).
d. Berpikir
Kreatif
Berpikir tentang
sesuatu yang dihadapi dengan mengadakan penyelidikan untuk mengetahui
aspek-aspek atau faktor-faktor yang terkandung didalamnya dan mengumpulkan
bahan-bahan pengetahuan yang lain yang berhubungan dengan aspek-aspek tersebut,
kemudian mengolahnya sehingga tercipta hasil penemuan baru.
e. Berpikir
Rationil atau Logis
Berpikir tentang
sesuatu yang dihadapi dengan menghubungkan pengertian satu dengan pengertian
yang lain untuk mendapatkan pemgertian baru.
Dari kelima bentuk
berpikir ini, yang tampak besar peranannya dalam memberikan ciri khusus bagi manusia adalah berpikir
kreatif dan berpikir rationil.
4. Aspek-Aspek
Peranan Berpikir dalam Kehidupan Manusia
a. Aspek
Ekonomis
Dengan kemampuan akal pikirannya , manusia
merubah bahan-bahan makanan yang berasal dari alam (beras, gandum, jagung, dsb)
menjadi bentuk-bentuk makanan yang sesuai seleranya. Demikian juga terhadap kebutuhan-kebutuhan
lainnya, dengan kemampuan akal pikiran, manusia mengubah barang-barang menjadi
sesuatu yang berguna dan sesuai dengan kebutuhan hidupnya.
b. Aspek
Kulturil (Kebudayaan)
Dari hasil berpikir manusia, diciptakanlah
segala sesuatu yang dapat memudahkan kehidupannya, baik yang bersifat jasmaniah
maupun rokhaniah. Kalau ditinjau dari kebudayaan materiil atau jasmaniah,
misalnya : rumah, kendaraan, ataupun persenjataan. Sedangkan ditinjau dari
kebudayaan rokhaniah, misalnya : ilmu pengetahuan, bahasa, maupun kepercayaan
dari adat istiadat. Hal itu semua, bukan semata-mata karena akal saja tetapi
juga aspek-aspek kejiwaan yang lain seperti karsa dan rasa berperan pula, namun
demikian peranan berpikir tak dapat diabaikan dalam terwujudnya suatu kebudayaan.
c. Aspek
Peradaban
Manusia dalam hidupnya
selain memiliki kebutuhan ekonomi, juga membutuhkan ketenangan dan kebahagiaan
dalam pergaulan hidupnya. Sehingga, diperlukan suatu tata masyarakat yang
berfungsi untuk mengatur tingkah laku manusia yaitu tata peradaban. Adapun
seperti kesopanan, kesusilaan, undang-undang, dan agama.
5. Faedah
dan Bahaya Berpikir
Fungsi
akal antara lain terletak dalam bidang :
a. Pengumpulan
atau Penciptaan Ilmu Pengetahuan.
b. Pemecahan
Persoalan-Persoalan.
c. Penemuan
Cara-Cara yang Efisien.
Ditinjau
dari segi faedahnya antara lain :
a. Berpikir
terciptalah ilmu-ilmu pengetahuan yang bermanfaat bagi kehidupan manusia.
b. Berpikir
memberikan petunjuk untuk mencari jalan yang benar dan baik.
c. Berpikir
dapat memberikan penyelesaian dalam usaha memecahkan persoalan hidup.
Adapun
bahayanya antara lain :
a. Karena
berpikir ditemukan jalan kearah perbuatan yang sesat
b. Dengan
berpikir dibuatlah alasan-alasan untuk membenarkan perbuatan yang sesat
c. Dengan
berpikir dapat menimbulkan rasa bahwa akal itu dapat mengetahui segala-galanya.
Menyadari
ada segi negatif dari berpikir dan berfilsafat maka usaha untuk menghindari hal
itu adalah dengan menggunakan disiplin berpikir dalam dirinya. Dengan itu,
seorang individu dapat menyaring atau menentukan mana yang benar dan mana yang
salah.
0 komentar:
Posting Komentar