Minggu, 24 Maret 2013

Filsafat Sebagai Metode Berpikir



1.      Berpikir bagi Manusia
Manusia sebagi makhluk hidup yang berderajat tinggi bila dibandingkan dengan makhluk hidup lainnya. Dimana manusia dapat mengatasi alam, artinya dapat merubah ketentuan alam dengan mengadakan penolahan alam sesuai dengan kebutuhan hidupnya atau dalam istilah lain, manusia dapat membudayakan alam. Ini semua dikarenakan manusia memiliki kemampuan berpikir. Kemampuan berpikir inilah yang merupakan salah satu ciri kekhususan manusia dan yang membedakan manusia dengan makhluk lain. Gejala berpikir ini mempunyai peranan bagi manusia sehingga manusia berkedudukan sebagai makhluk hidup yang berderajat tinggi, tetapi tidak berarti bahwa berpikir merupakan satu-satunya yang paling menguasai seluruh kehidupan manusia, namun berpikir besar peranannya dan fungsinya sebagai manusia.
Adapun perbedaan berpikir dan pikiran :
Berpikir        : aktivitas jiwa (pikiran) untuk menentukan hubungan antara pengetahuan-   pengetahuan-pengetahuan atau masalah yang sedang dihadapi.
Pikiran           : kemampuan jiwa untuk menentukan hubungan antara pengetahuan-pengetahuan atau sangkut paut masalah yang dihadapi.
2.      Hasil Proses Berpikir
       Menurut beberapa ahli psikologi, hasil proses berpikir sebagai berikut :
a.       Pengertian atau Konsep
Pengertian atau konsep adalah gambaran dan gerakan dari barang yang dapat dilihat oleh akal manusia. Tetapi, ada pula yang memberi batasan tentang pengertian sebagai berikut :
Pengertian adalah hasil berpikir, yang merupakan rangkuman sifat-sifat pokok dari sesuatu yang dinyatakan dengan perkataan-perkataan dalam akal. Dalam bentuk pengertian ini, kerja akal atau berpikirnya adalah menentukan hubungan sangkut paut antara pengetahuan-pengetahuan tentang sifat-sifat pokok sesuatu.
b.      Pendapat atau Keputusan
Mempunyai maksud bahwa pengertian tentang sesuatu bila dihubungkan dengan pengertian sesuatu yang lain akan membentuk suatu pendapat atau keputusan.
c.       Kesimpulan atau Pemikiran
Pemikiran adalah hasil berpikir yang menghubungkan pendapat satu dengan pendapat yang lain untuk mendapatkan pendapat baru.
3.      Bentuk-Bentuk Berpikir
a.       Berpikir secara Pengalaman (Rautine Thinking)
Berpikir tentang sesuatu yang dihadapi dengan mengakumulasikan berbagai pengalaman untuk mendapatkan pengalaman yang cocok sesuai dengan masalah yang dihadapi.
b.    Berpikir secara Ingatan (Representative Thinking)
Berpikir tentang sesuatu yang dihadapi dengan mengingat-ingat tanggapan-tanggapan   yang tersimpan dalam jiwanya.
c.     Berpikir Reproduktif
Berpikir tentang sesuatu yang dihadapi dengan mengulang kembali dan mencocokan pada sesuatu hasil pemikiran sebelumnya (baik hasil pemikiran diri sendiri maupun orang lain).
d.    Berpikir Kreatif
Berpikir tentang sesuatu yang dihadapi dengan mengadakan penyelidikan untuk mengetahui aspek-aspek atau faktor-faktor yang terkandung didalamnya dan mengumpulkan bahan-bahan pengetahuan yang lain yang berhubungan dengan aspek-aspek tersebut, kemudian mengolahnya sehingga tercipta hasil penemuan baru.
e.     Berpikir Rationil atau Logis
Berpikir tentang sesuatu yang dihadapi dengan menghubungkan pengertian satu dengan pengertian yang lain untuk mendapatkan pemgertian baru.
Dari kelima bentuk berpikir ini, yang tampak besar peranannya dalam memberikan  ciri khusus bagi manusia adalah berpikir kreatif dan berpikir rationil.
4.      Aspek-Aspek Peranan Berpikir dalam Kehidupan Manusia
a.       Aspek Ekonomis
     Dengan kemampuan akal pikirannya , manusia merubah bahan-bahan makanan yang berasal dari alam (beras, gandum, jagung, dsb) menjadi bentuk-bentuk makanan yang sesuai seleranya. Demikian juga terhadap kebutuhan-kebutuhan lainnya, dengan kemampuan akal pikiran, manusia mengubah barang-barang menjadi sesuatu yang berguna dan sesuai dengan kebutuhan hidupnya.
b.      Aspek Kulturil (Kebudayaan)
     Dari hasil berpikir manusia, diciptakanlah segala sesuatu yang dapat memudahkan kehidupannya, baik yang bersifat jasmaniah maupun rokhaniah. Kalau ditinjau dari kebudayaan materiil atau jasmaniah, misalnya : rumah, kendaraan, ataupun persenjataan. Sedangkan ditinjau dari kebudayaan rokhaniah, misalnya : ilmu pengetahuan, bahasa, maupun kepercayaan dari adat istiadat. Hal itu semua, bukan semata-mata karena akal saja tetapi juga aspek-aspek kejiwaan yang lain seperti karsa dan rasa berperan pula, namun demikian peranan berpikir tak dapat diabaikan dalam terwujudnya suatu kebudayaan.
c.       Aspek Peradaban
Manusia dalam hidupnya selain memiliki kebutuhan ekonomi, juga membutuhkan ketenangan dan kebahagiaan dalam pergaulan hidupnya. Sehingga, diperlukan suatu tata masyarakat yang berfungsi untuk mengatur tingkah laku manusia yaitu tata peradaban. Adapun seperti kesopanan, kesusilaan, undang-undang, dan agama.
5.      Faedah dan Bahaya Berpikir
Fungsi akal antara lain terletak dalam bidang :
a.       Pengumpulan atau Penciptaan Ilmu Pengetahuan.
b.      Pemecahan Persoalan-Persoalan.
c.       Penemuan Cara-Cara yang Efisien.
Ditinjau dari segi faedahnya antara lain :
a.       Berpikir terciptalah ilmu-ilmu pengetahuan yang bermanfaat bagi kehidupan manusia.
b.      Berpikir memberikan petunjuk untuk mencari jalan yang benar dan baik.
c.       Berpikir dapat memberikan penyelesaian dalam usaha memecahkan persoalan hidup.
Adapun bahayanya antara lain :
a.       Karena berpikir ditemukan jalan kearah perbuatan yang sesat
b.      Dengan berpikir dibuatlah alasan-alasan untuk membenarkan perbuatan yang sesat
c.       Dengan berpikir dapat menimbulkan rasa bahwa akal itu dapat mengetahui segala-galanya.
Menyadari ada segi negatif dari berpikir dan berfilsafat maka usaha untuk menghindari hal itu adalah dengan menggunakan disiplin berpikir dalam dirinya. Dengan itu, seorang individu dapat menyaring atau menentukan mana yang benar dan mana yang salah.

0 komentar:

Posting Komentar