BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Istilah sampah pasti sudah tidak asing lagi ditelinga.
Jika mendengar istilah sampah, pasti yang terlintas dalam benak kita adalah
setumpuk limbah yang menimbulkan aroma bau busuk yang sangat menyengat. Sampah
diartikan sebagai material sisa yang tidak diinginkan setelah berakhirnya suatu
proses. Sampah adalah zat kimia, energi atau makhluk hidup yang tidak mempunyai
nilai guna dan cenderung merusak. Sampah merupakan konsep buatan manusia, dalam
proses-proses alam tidak ada sampah, yang ada hanya produk-produk yang tak
bergerak.
Sampah dapat berada pada setiap fase materi yaitu fase
padat, cair, atau gas. Ketika dilepaskan dalam dua fase yaitu cair dan gas,
terutama gas, sampah dapat dikatakan sebagai emisi. Emisi biasa dikaitkan
dengan polusi. Bila sampah masuk ke dalam lingkungan (ke air, ke udara dan ke
tanah), maka kualitas lingkungan akan menurun. Peristiwa masuknya sampah ke
lingkungan inilah yang dikenal sebagai peristiwa pencemaran lingkungan. Berdasarkan
sumbernya sampah terbagi menjadi sampah alam, sampah manusia, sampah konsumsi,
dan sampah industri. Sedangkan berdasarkan sifatnya, sampah dibagi menjadi dua
yaitu 1) sampah organik atau sampah yang dapat diurai (degradable) contohnya
daun-daunan, sayuran, sampah dapur(organik) dll, 2) sampah anorganik atau
sampah yang tidak terurai (undegradable) contohnya plastik, botol, kaleng, dan
lain-lain.
Dalam kehidupan manusia, sampah dalam jumlah besar
datang dari aktivitas industri, misalnya pertambangan, manufaktur, dan
konsumsi. Hampir semua produk industri akan menjadi sampah pada suatu waktu,
dengan jumlah sampah yang kira- kira mirip dengan jumlah konsumsi. Laju
pengurangan sampah lebih kecil dari pada laju produksinya. Hal inilah yang
menyebabkan sampah semakin menumpuk di setiap penjuru kota.
Besarnya timbunan sampah yang
tidak dapat ditangani tersebut akan
menyebabkan berbagai permasalahan baik
langsung mau pun tidak langsung bagi
penduduk kota apalagi daerah di sekitar
tempat penumumpukan. Dampak langsung
dari penanganan sampah yang kurang bijaksana
diantaranya adalah timbulnya berbagai penyakit
menular maupun penyakit kulit serta
gangguan pernafasan, sedangkan dampak tidak
langsung diantaranya adalah bahaya banjir
yang disebabkan oleh terhambatnya arus air di sungai karena terhalang timbunan sampah yang
dibuang ke sungai. Selain penumpukan di tempat pembuangan sementara (TPS),jumlah sampah pun akan
semakin meningkat
di tempat pembuangan akhir (TPA). sampah yang ada di Putri Cempo mojosongo tersebut
sudah menggununng
serta memakan area yang cukup luas. Selain
itu sampah yang ada di sana belum
dikelola dengan baik oleh pemerintah setempat.
Berdasarkan hal itu kami merasa
perlu untuk mengangkat masalah ini karena
berhubungan dengan kerusakan alam sekitar
dan kesehatan manusia. Dampak yang ditimbulkan dari pencamaran tersebut tidak hanya bisa
diselesaikan dalam jangka waktu yang sebentar melainkan perlu waktu yang lama karena efek negatif
yang ditimbulkan
akan bersifat permanen.
B. Rumusan
Masalah
1. Apa
polemik yang timbul di tengah masyarakat ketika daerah mojosongo dijadikan
Tempat Pembuangan Akhir ?
2. Apa
yang menyebabkan pemerintah mengambil inisiatif untuk menjadikan Daerah
mojosongo menjadi tempat pembuangan akhir ?
3. Apa
dampak positif dan negatif yang timbul di tengah masyarakat ketika daerah
tersebut dijadikan tempat pembungan akhir ?
C. Tujuan
Penulisan
1. Untuk
mengetahui sikap dan respon dari masyarakat ketika daerah tersebut dijadikan
sebagai area tempat pembuangan akhir.
2. Untuk
mengetahui alasan pemerintah yang telah menjadikan area tersebut sebagai tempat
pembuangan akhir.
3. Untuk
mengetahui dampak positif dan dampak negatif yang timbul di tengah-tengah
masyarakat dan dampak TPA tersebut terhadap lingkungan sekitar.
D. Manfaat
Penulisan
Ketika observasi ini di laksanakan, kita
bisa mengetahui salah satu keberadaan tempat pembuangan akhir yang ada di
daerah Solo, sampah yang dihasilkan masyarakat setiap harinya akan dikirim ke daerah
tersebut. Observasi yang kami lakukan dan dokumentasi yang kami miliki, dapat
diketahui dan disadari berapa banyak sampah yang kita hasilkan setiap harinya.
Sampah-sampah tersebut ditumpuk disebuah area yang terletak didaerah mojosongo,
selama ini mungkin kita tidak sadar berapa banyak sampah yang kita hasilkan
setiap harinya.
Manfaat dari penulisan ini, kita harus
belajar untuk mengurangi kebiasaan buruk kita selama ini, yaitu sebagai
penghasil sampah setiap harinya, kita tidak pernah belajar untuk mengolah
sampah yang kita hasilkan setiap harinya. Kita bisa bayangkan,ketika TPA
mojosongo tidak mampu lagi menampung sampah yang kita hasilkan setiap
harinya,kita harus mengorbankan area lain untuk menampung samph-sampah yang
kita hasilkan setiap harinya. Oleh karena itu, mulai saat ini kita harus
berkomitmen untuk meminimalisir sampah-sampah yang kita hasilkan.dan pemerintah
harus berupaya mengelola sampah-sampah yang telah menumpuk di TPA dengan baik, jangan
sampai kita membiarkan sampah-sampah tersebut meracuni air dan lingkungan
tersebut .
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Hakekat
Sampah
1. Pengertian
Sampah yaitu
material sisa yang tidak diinginkan setelah berakhirnya suatu proses. Sampah
adalah zat kimia, energi atau makhluk hidup yang tidak mempunyai nilai guna dan
cenderung merusak. Sampah merupakan konsep buatan manusia, dalam proses-proses
alam tidak ada sampah, yang ada hanya produk-produk yang tak bergerak
Sampah adalah barang yang tidak diperlukan atau yang
tidak digunakan orang lagi. Pengertian sampah adalah barang yang tidak
diperlukan atau barang yang tidak digunakan lagi. Pada saat ini sampah
dikalangan masyarakat sangatlah memperihatinkan, karena masyarakat membuang
sampah tidak ada tempatnya, seperti sisungai atau dibelakang rumah mereka dan
mereka tidak memikirkan akibatnya.
2. Jenis-Jenis Sampah
Adapun jenis-jenis sampah, yaitu :
Ø
Sampah organik ialah sampah yang
dapat membusuk sampah organik dapat dimanfaatkan sebagai pupuk, yaitu pupuk
kompos yang berguna untuk petani sebagai pupuk tanamannya.
Ø
Sampah non organik ialah sampah yang
tidak dapat membusuk, tetapi dapat juga di manfaatkan untuk di daur ulang
kembali sebagai bahan baku.
3. Ciri-Ciri Sampah
Adapun ciri-ciri sampah antara lain
:
Ø
Dedaunan pohon gugur.
Ø
Seperti kulit pisang dan buah-buahan
yang busuk
Ø
Kotoran hewan, seperti kotoran ayam,
kotoran kambing, sapid an lain-lain
4.
Jenis-jenis sampah
jika kita
amati,banyak sekali sampah yang dihasilkan setiap harinya,dan menjadi satu di
tempat pembuangan sampah.untuk lebih jelasnya,kita akan membagi jenis-jenis
sampah tersebut dalam beberapa kategori,yaitu :
a.
Berdasarkan
sumbernya
1) Sampah alam
2)
Sampah manusia
3)
Sampah konsumsi
b. Berdasarkan sifatnya
1)
Sampah organik yaitu sampah yang
dapat diurai (degradable)
2)
Sampah anorganik yaitu sampah yang tidak
dapat terurai begitu saja (undegradable).
c.
Berdasarkan bentuknya
Sampah adalah bahan baik padat atau cairan yang tidak
dipergunakan lagi dan dibuang. Menurut bentuknya sampah dapat dibagi sebagai:
1)
Sampah
Padat
Sampah padat adalah segala bahan buangan selain
kotoran manusia, urine dan sampah cair. Dapat berupa sampah rumah tangga:
sampah dapur, sampah kebun, plastik, metal, gelas dan lain-lain. Menurut
bahannya sampah ini dikelompokkan menjadi sampah organik dan sampah anorganik.
Sampah organik Merupakan sampah yang berasal dari barang yang mengandung
bahan-bahan organik, seperti sisa-sisa sayuran, hewan, kertas,
potongan-potongan kayu dari peralatan rumah tangga, potongan-potongan ranting,
rumput pada waktu pembersihan kebun dan sebagainya.
Berdasarkan kemampuan diurai oleh alam
(biodegradability), maka dapat dibagi lagi menjadi:
a)
Biodegradable: yaitu sampah yang
dapat diuraikan secara sempurna oleh proses biologi baik aerob atau anaerob,
seperti: sampah dapur, sisa-sisa hewan, sampah pertanian dan perkebunan.
b)
Non-biodegradable: yaitu sampah yang
tidak bisa diuraikan oleh proses biologi. Dapat dibagi lagi menjadi :
Ø Recyclable
yaitu sampah yang dapat diolah dan digunakan kembali karena memiliki nilai
secara ekonomi seperti plastik, kertas, pakaian dan lain-lain.
Ø Non
recyclable yaitu sampah yang tidak memiliki nilai ekonomi dan tidak dapat
diolah atau diubah kembali seperti tetra packs, carbon paper, thermo coal dan
lain-lain.
2)
Sampah
Cair
Sampah cair adalah bahan cairan yang telah digunakan
dan tidak diperlukan kembali dan dibuang ke tempat pembuangan sampah.
a) Limbah hitam yaitu sampah
cair yang dihasilkan dari toilet. Sampah ini mengandung patogen yang berbahaya.
b) Limbah rumah tangga yaitu
sampah cair yang dihasilkan dari dapur, kamar mandi dan tempat cucian. Sampah
ini mungkin mengandung patogen.
Sampah dapat berada pada setiap fase materi:
padat, cair, atau gas.
Ketika dilepaskan dalam dua fase yang disebutkan terakhir, terutama gas, sampah
dapat dikatakan sebagai emisi. Emisi biasa
dikaitkan dengan polusi.
Dalam kehidupan manusia, sampah dalam jumlah besar
datang dari aktivitas industri (dikenal juga dengan sebutan limbah), misalnya pertambangan, manufaktur, dan konsumsi. Hampir semua
produk industri akan menjadi sampah pada suatu waktu, dengan jumlah sampah yang
kira-kira mirip dengan jumlah konsumsi.
Untuk mencegah sampah cair adalah pabrik pabrik tidak
membuang limbah sembarangan misalnya membuang ke selokan.
3) Sampah alam
Sampah yang diproduksi di kehidupan liar
diintegrasikan melalui proses daur ulang
alami, seperti halnya daun-daun
kering di hutan yang terurai menjadi
tanah. Di luar kehidupan
liar, sampah-sampah ini dapat menjadi masalah, misalnya daun-daun kering di
lingkungan pemukiman.
4) Sampah manusia
Sampah manusia (Inggris: human waste) adalah
istilah yang biasa digunakan terhadap hasil-hasil pencernaan manusia, seperti feses dan urin. Sampah manusia dapat
menjadi bahaya serius bagi kesehatan karena dapat digunakan sebagai vektor (sarana
perkembangan) penyakit yang disebabkan virus dan bakteri. Salah satu
perkembangan utama pada dialektika manusia adalah pengurangan penularan
penyakit melalui sampah manusia dengan cara hidup yang higienis dan sanitasi. Termasuk
didalamnya adalah perkembangan teori penyaluran pipa (plumbing). Sampah
manusia dapat dikurangi dan dipakai ulang misalnya melalui sistem urinoir tanpa
air.
5) Sampah Konsumsi
Sampah konsumsi merupakan sampah yang dihasilkan oleh
(manusia) pengguna barang, dengan kata lain adalah sampah-sampah yang dibuang
ke tempat sampah. Ini adalah sampah yang umum dipikirkan manusia. Meskipun
demikian, jumlah sampah kategori ini pun masih jauh lebih kecil dibandingkan
sampah-sampah yang dihasilkan dari proses pertambangan dan industri.
B.
Pengertian tempat pembuangan akhir
atau TPA
Tempat pembuangan akhir (TPA) atau tempat pembuangan
sampah (TPS) ialah tempat untuk menimbun sampah dan merupakan bentuk
tertua perlakuan sampah. TPA
dapat berbentuk tempat pembuangan dalam (di mana pembuang sampah membawa sampah
di tempat produksi), begitupun tempat yang digunakan oleh produsen. Dahulu, TPA
merupakan cara paling umum untuk limbah buangan terorganisir
dan tetap begitu di sejumlah tempat di dunia.
C. Dampak Positif dan Negatif yang di timbulkan oleh TPA terhadap
lingkungan
Banyak dampak yang dapat timbul
akibat keberadaan sebuah TPA,ada dampak yang di timbulkan bersifat positif,ad
juga yang bersifat negatif.
Beberapa
dampak positif yang dapat timbul dari keberadaan TPA yaitu :
1.
Menjadi lahan Perekonomian yang
sangat produktif bagi masyarakat sekitar
Banyaknya
tumpukan sampah anorganik di TPA,telah menimbulkan inisiatif baru dalam sektor
ekonomi bagi masyarakat di sekitar TPA,mereka menganggab tumpukan sampah
tersebut adalah lahan perekonomian yang sangat produktif,dengan cara
mengumpulkan sampah-sampah anorganik,seperti plastik,atau barang-barang bekas
yang tidak mudah mudah hancur,plastik dan barang bekas tersebut telah mampu
memenuhi kebutuhan hidup mereka sehari-hari,bahkan menurut tanggapan masyarakat
yang ada di sekitar sana,penghasilan yang mereka dapatkan dari TPA dengan cara
mengumpulkan plastik dan barang bekas lebih dari cukup. Bahkan ada masyarakat
sekitar yang mau meninggalkan usaha dagangan nya,karna mereka beranggapan TPA lebih
mampu memenuhi kebutuhan perekonomian mereka sehari-hari.
Dampak negatif yang dapat ditimbulkan dari keberadaan TPA. yaitu :
1.
musibah fatal contohnya burung bangkai yang
terkubur di bawah timbunan sampah akan menimbulkan bau busuk dan merusak tanah.
2.
kerusakan infrastruktur contohnya
kerusakan ke akses jalan oleh kendaraan berat yang mengangkut sampah ke TPA
tersebut.minimal setiap harinya ada 30 truk pengangkut sampah yang masuk ke
TPA, dan sudah pasti lama-kelamaan akan menimbulkan kerusakan pada jalan yang
di laluinya.
3.
pencemaran lingkungan setempat
seperti pencemaran air tanah
oleh kebocoran dan pencemaran tanah sisa selama pemakaian TPA, begitupun
setelah penutupan TPA
4.
pelepasan gas metana yang
disebabkan oleh pembusukan sampah organik, metana adalah gas rumah kaca yang
berkali-kali lebih potensial daripada karbon dioksida, dan
dapat membahayakan penduduk suatu tempat.
5.
gangguan sederhana contohnya debu, bau busuk, kutu, atau polusi suara).
D. Usaha yang
dapat dilakukan untuk mengelola sampah-sampah yang ada di TPA
Pengelolaan sampah adalah pengumpulan, pengangkutan, pemrosesan, pendaur-ulangan,
atau pembuangan dari material sampah. Kalimat ini biasanya mengacu pada
material sampah yg dihasilkan dari kegiatan manusia, dan biasanya dikelola
untuk mengurangi dampaknya terhadap kesehatan, lingkungan atau keindahan.
Pengelolaan sampah juga dilakukan untuk memulihkan sumber daya alam.
Pengelolaan sampah bisa melibatkan zat padat, cair, gas, atau radioaktif dengan
metoda dan keahlian khusus untuk masing masing jenis zat.
Praktek pengelolaan sampah berbeda beda antara Negara maju dan negara
berkembang, berbeda juga antara daerah perkotaan dengan daerah pedesaan ,
berbeda juga antara daerah perumahan dengan daerah industri. Pengelolaan sampah
yg tidak berbahaya dari pemukiman dan institusi di area metropolitan biasanya
menjadi tanggung jawab pemerintah daerah, sedangkan untuk sampah dari area
komersial dan industri biasanya ditangani oleh perusahaan pengolah sampah.
Metode pengelolaan sampah berbeda beda tergantung banyak hal ,
diantaranya tipe zat sampah , tanah yg digunakan untuk mengolah dan
ketersediaan area.
Pengelolaan
sampah merupakan proses yang diperlukan dengan dua tujuan:
- mengubah sampah menjadi material yang memiliki nilai ekonomis
- mengolah sampah agar menjadi material yang tidak membahayakan bagi lingkungan hidup.
Metoda Pembuangan sampah
Ada beberapa metode pengolahan dan pembungan sampah yang ada di dunia.yaitu :
1. Penimbunan darat
Pembuangan sampah pada penimbunan darat termasuk menguburnya untuk
membuang sampah, metode ini adalah metode paling populer di dunia. Penimbunan
ini biasanya dilakukan di tanah yg ditinggalkan, lubang bekas pertambangan,
atau lubang lubang dalam. Sebuah situs penimbunan darat yg di desain dan di
kelola dengan baik akan menjadi tempat penimbunan sampah yang hiegenis dan
murah. Sedangkan penimbunan darat yg tidak dirancang dan tidak dikelola dengan
baik akan menyebabkan berbagai masalah lingkungan, diantaranya angin berbau
sampah, menarik berkumpulnya Hama,
dan adanya genangan air sampah. Efek samping lain dari sampah adalah gas methan
dan karbon dioksida yang juga sangat berbahaya.hal ini yang pernah terjadi di
bandung, di bandung kandungan gas methan ini meledak dan melongsorkan gunung
sampah.
Karakter desain dari penimbunan darat yang modern diantaranya adalah
metode pengumpulan air sampah menggunakan bahan tanah liat atau pelapis
plastik.Sampah biasanya dipadatkan untuk menambah kepadatan dan kestabilannya,
dan ditutup untuk tidak menarik hama (biasanya tikus). Banyak penimbunan sampah
mempunyai sistem pengekstrasi gas yang terpasang untuk mengambil gas yang
terjadi. Gas yang terkumpul akan dialirkan keluar dari tempat penimbunan dan
dibakar di menara pemabakar atau dibakar di mesin berbahan bakar gas untuk
membangkitkan listrik.
2. Metode Daur-ulang
Proses pengambilan barang yang masih memiliki nilai dari sampah untuk
digunakan kembali disebut sebagai daur ulang.Ada beberapa cara daur ulang,
pertama adalah mengambil bahan sampahnya untuk diproses lagi atau mengambil
kalori dari bahan yang bisa dibakar utnuk membangkitkan listik.
3. Pengolahan kembali secara fisik
Metode ini adalah aktivitas paling populer dari daur ulang, yaitu
mengumpulkan dan menggunakan kembali sampah yang dibuang , contohnya botol
bekas pakai yang dikumpulkan kembali untuk digunakan kembali. Pengumpulan bisa
dilakukan dari sampah yang sudah dipisahkan dari awal (kotak sampah/kendaraan
sampah khusus), atau dari sampah yang sudah tercampur.
Sampah yang biasa dikumpulkan adalah kaleng minum aluminum ,
kaleng baja makanan/minuman, Botol HDPE dan PET , botol kaca , kertas karton, koran, majalah, dan kardus. Jenis
plastik lain seperti (PVC, LDPE, PP,
dan PS)
juga bisa di daur ulang.Daur ulang dari produk yang komplek seperti komputer
atau mobil lebih susah, karena harus bagian bagiannya harus diurai dan dikelompokan
menurut jenis bahannya.
4. Pengolahan biologis
Material sampah organik, seperti zat tanaman, sisa makanan atau kertas, bisa diolah dengan menggunakan proses biologis untuk kompos, atau dikenal dengan istilah pengkomposan.Hasilnya adalah kompos yang bisa digunakan sebagi pupuk dan gas methana yang bisa digunakan untuk membangkitkan listrik.
Contoh
dari pengelolaan sampah menggunakan teknik pengkomposan adalah Green Bin Program (program tong
hijau) di Toronto,
Kanada, dimana sampah organik rumah tangga, seperti sampah dapur dan potongan
tanaman dikumpulkan di kantong khusus untuk di komposkan.
5.
Pemulihan energi
Kandungan energi yang terkandung dalam sampah bisa diambil langsung
dengan cara menjadikannya bahan bakar, atau secara tidak langsung dengan cara
mengolahnya menjadi bahan bakar tipe lain. Daur-ulang melalui cara
"perlakuan panas" bervariasi mulai dari menggunakannya sebakai bahan
bakar memasak atau memanaskan sampai menggunakannya untuk memanaskan boiler
untuk menghasilkan uap dan listrik dari turbin-generator. Pirolisa dan
gasifikasi adalah dua bentuk perlakukan panas yang berhubungan, dimana sampah
dipanaskan pada suhu tinggi dengan keadaan miskin oksigen. Proses ini biasanya
dilakukan di wadah tertutup pada Tekanan
tinggi. Pirolisa dari sampah padat mengubah sampah menjadi produk berzat padat,
gas, dan cair. Produk cair dan gas bisa dibakar untuk menghasilkan energi atau
dimurnikan menjadi produk lain. Padatan sisa selanjutnya bisa dimurnikan
menjadi produk seperti karbon aktif. Gasifikasi dan Gasifikasi busur
plasma yang canggih digunakan untuk mengkonversi material organik langsung
menjadi Gas sintetis (campuran antara
karbon monoksida dan hidrogen). Gas ini kemudian dibakar untuk menghasilkan
listrik dan uap.
6. Metode penghindaran dan pengurangan
Sebuah metode yang penting dari pengelolaan sampah adalah pencegahan
zat sampah terbentuk, atau dikenal juga dengan "pengurangan sampah".
Metode pencegahan termasuk penggunaan kembali barang bekas pakai, memperbaiki
barang yang rusak, mendesain produk supaya bisa diisi ulang atau bisa digunakan
kembali seperti tas belanja katun menggantikan tas plastik, mengajak konsumen
untuk menghindari penggunaan barang sekali pakai contohnya kertas tissue,dan
mendesain produk yang menggunakan bahan yang lebih sedikit untuk fungsi yang
sama contoh, pengurangan
bobot kaleng minuman.
7. Manfaat pengelolaan sampah
a) Penghematan
sumber daya alam
b) Penghematan
energi
c) Penghematan
lahan TPA
d) Lingkungan
asri (bersih, sehat, nyaman)
8. Bencana sampah yang tidak dikelola dengan baik
a) Longsor
tumpukan sampah
b) Sumber
penyakit
c) Pencemaran
lingkungan
d) Menyebabkan
banjir
E. Upaya
yang dilakukan pemerintah kota solo untuk mengolah dan mengurangi tumpukan
sampah yang ada di tempat pembuangan akhir putri cempo.
Kehidupan manusia tidak pernah dapat dipisahkan dengan
sampah. Sampah dijumpai baik di desa maupun di kota. Daerah perkotaan pada
khususnya, selain identik dengan penduduknya yang padat juga identik dengan
permasalahan sampah perkotaan yang sampai saat ini sulit diselesaikan oleh
pemerintah kota sekalipun. Masyarakat kota seringkali membuang sampah
disembarang tempat. Hal tersebut disebabkan karena kurangnya kesadaran
masyarakat terhadap pentingnya kebersihan lingkungan. Masyarakat tidak
menyadari akan banyaknya masalah yang dapat timbul dari sampah tersebut.
Ketika semua sampah, baik sampah organik maupun
anorganik, dilimpahkan ke TPA, maka akan muncul suatu permasalahan lain. Lambat
laun, TPA tersebut akan mengalami pembesaran volume. Hal itu akan mempengaruhi kehidupan
dan ekosistem disekitarnya.
Seperti TPA Putri Cempo, yang terletak di sebelah
utara kota Solo, tepatnya di daerah Mojosongo. TPA seluas 17 ha itu sebagai
tempat pembuangan akhir sampah masyarakat kota Solo dan sekitarnya. TPA
tersebut menimbulkan berbagai masalah, mulai dari masalah sosial hingga masalah
pencemaran udara.
Setidaknya, dalam sehari sekitar 260-290 ton sampah
masuk ke Putri Cempo. Bila dikalkulasikan, dalam setahun masyarakat Solo
menghasilkan sekitar 93.600-104.400 ton. Jumlah yang tidak dianggap sedikit
untuk seukuran Putri Cempo.
Tidak sedikit pula warga yang notabene penduduk
disekitar TPA harus menjauh dari sana, karena bau yang tidak sedap yang berasal
dari sana.
Dengan masalah-masalah yang terjadi, dibutuhkan solusi
yang efektif dan efisien serta kreatif dari Pemerintah Kota dan dibantu
masyarakat Solo sekitarnya. Mulai dari pengolahan sampah menjadi kompos atau
bahan daur ulang.
Sebenarnya, ketika kita berkunjung ke TPA Putri Cempo,
ada suatu pandangan yang aneh. Sekiranya belum pernah terjadi di berbagai
tempat di Indonesia. Yaitu fenomena sapi makan sampah. Di Putri Cempo, sekitar
ratusan sapi bertebaran mencari makan. Tentunya yang dimakan adalah sampah
organik. Sampah sisa restoran, rumah tangga, hotel. Secara tidak sadar,
sapi-sapi itu menjadi ‘penyelamat’ dari ancaman overload sampah di Putri Cempo.
Bahkan, pemerintah kota sengaja memberikan bantuan
berupa sapi dalam sistem gaduhan berjumlah sekitar 250 ekor kepada masyarakat
yang tinggal disekitar TPA Putri Cempo. Sistem ini memungkinkan warga
memelihara sapi untuk kemudian menternakkan, dan nantinya mengembalikan hasil
ternak sapi ke Pemerintah Kota Solo.
Dengan kebijakan tersebut, masyarakat sekitar
diuntungkan karena adanya penghasilan yang cukup besar. Susu dan daging yang
berasal dari sapi dapat dijual ke pemerintah dengan harga yang sesuai dengan
pasar. Berdasarkan penelitian dari WHO, susu yang berasal dari sapi, tidak
tercemar oleh kotoran yang berasal dari sampah
Bagi Pemerintah Kota Solo, hal ini menjadi seperti
satu kayuh dua tiga pulau terlampau. Membantu kehidupan warga sekaligus
membantu sistem pengolahan sampah alami dengan membiarkan sapi-sapi tersebut
mengkonsumsi sampah organik.
Tidak kalah uniknya yaitu adanya para pemulung. Mereka
setiap hari mulai dari pagi hingga menjelang sore mencari sampah di TPA Purtri
Cempo. Mereka mencari sampah khusus pada jenis anorganik. Sampah-smpah yang
mereka kumpulkan selanjutkannya dibawa ke penumpul untuk ditaksir harganya.
Semakin banyak sampah yang mereka cari, tentunya dengan harga perjenis sampah
yang besar, keuntungan yang diperoleh bisa maksimal. Sampah yang mereka cari
seperti, gelas minum bekas, kardus besar, tempat makan atau minum, dan
lain-lain yang sekiranya bernilai ekonomis.
Ternyata, di awal-awal pembangunan TPA, pemerintah
sudah mempersiapkan solusi-solusinya. Di antaranya adalah mendatangkan pemulung
dari daerah-daerah lain. Mereka diberi gubuk-gubuk sederhana oleh pemerintah.
Akan tetapi, gubuk-gubuk tersebut telah menjadi rumah berdinding bata dan hampir
setiap rumah memiliki motor. Anak-anaknya pun disekolahkan di perguruan tinggi.
Setiap pagi hari, berpuluh-puluh truk parkir di sepanjang jalan menuju TPA
melakukan transaksi bisnis jual-beli material selain sampah, seperti kertas
atau karton, besi, plastik, kaleng, dan aluminium.
Sehingga muncul suatu sinergi yang unik. Ketika
sapi-sapi memakan sampah organik, maka pemulung mencari sampah-sampah
anorganik. Secara tidak disengaja, terbentuklah sebuah komunitas baru yang
terbangun diantara ketiga elemen utama tersebut. Sapi mendapatkan rasa
kenyangnya, sementara pemulung mendapatkan hasil dari mencari sampah dan
berternak sapi. Lalu jumlah volume sampah yang ada bisa direduksi.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Setelah kami mengulas panjang lebar
mengenai TPA, pengertian TPA, dan cara penaggulangannya,maka kami akan mencoba
menyimpulkan beberapa hal dibawah ini. yaitu :
- banyak sekali sampah yang kita hasilkan setiap harinya,dan sampah-sampah yang kita hasilkan tersebut sebagian besar di buang begitu saja. Terkadang kita tidak pernah peduli dampak yang dapat ditimbulkannya terhadap lingkungan.
- Sekian banyak sampah yang di hasilkan masyarakat solo setiap harinya, bahkan sampah yang dihasilkan tersebut jumlahnya mencapai ratusan ton, tapi sampah-sampah tersebut belum dikelola dengan baik. pengelolaannya sebagian besar hanya diserahkan kepada Masyarakat sekitar dan Sapi.
B. Saran
- Kita harus menyadari, sekian banyak sampah yang kita hasilkan setiap harinya,blm dapat dikelola dengan baik, sebagai salah satu penghasil sampah terbesar,kita harus belajar mengelola sampah-sampah yang kita hasilkan setiap harinya.salah satu caranya yaitu dengan memusnahkan sampah-sampah tersebut,bisa dengan cara dibakar,khusus untuk sampah-sampah anorganik, atau dengan cara dikubur, ini khusus untuk sampah-sampah yang mudah lapuk atau organik.
- Ada beberapa cara lain yang lain yang dapat kita lakukan untuk mengolah sampah-sampah yang kita hasilkan setiap harinya, dan cara-cara ini diterapkan oleh berbagai negara di dunia.diantaranya yaitu :
a.
Menimbun
sampah di darat
Yaitu
mengubur atau menimbun sampah-sampah yang kita hasilkan setiap harinya, metode
ini adalah metode paling populer di dunia. Penimbunan ini biasanya dilakukan di tanah yg ditinggalkan, lubang bekas
pertambangan, atau lubang lubang dalam.
b.
Metode daur ulang
Yaitu proses pengambilan barang yang masih memiliki nilai dari sampah
untuk digunakan kembali. Ada beberapa cara daur ulang, pertama adalah mengambil
bahan sampahnya untuk diproses lagi atau mengambil kalori dari bahan yang bisa
dibakar utnuk membangkitkan listik.
c.
Pengolahan kembali secara fisik
yaitu mengumpulkan dan menggunakan kembali sampah yang dibuang,
contohnya botol bekas pakai yang dikumpulkan kembali untuk digunakan kembali.
Pengumpulan bisa dilakukan dari sampah yang sudah dipisahkan dari awal (kotak
sampah/kendaraan sampah khusus), atau dari sampah yang sudah tercampur.
d. Pengolahan biologis
Yaitu mengolah kembali material sampah organik, seperti zat tanaman, sisa makanan atau kertas, bisa diolah dengan menggunakan proses biologis untuk kompos, atau dikenal dengan istilah pengkomposan. Hasilnya adalah kompos yang bisa digunakan sebagi pupuk dan gas methana yang bisa digunakan untuk membangkitkan listrik.
e.
Pemulihan energi
Yaitu mengambil kandungan energi yang terkandung dalam sampah dengan cara menjadikannya bahan bakar, atau secara tidak langsung dengan cara mengolahnya menjadi bahan bakar tipe lain.
f. Metode penghindaran dan pengurangan
Sebuah metode yang penting dari pengelolaan sampah adalah pencegahan
zat sampah terbentuk, atau dikenal juga dengan "pengurangan sampah".
Metode pencegahan termasuk penggunaan kembali barang bekas pakai, memperbaiki
barang yang rusak, mendesain produk supaya bisa diisi ulang atau bisa digunakan
kembali seperti tas belanja katun menggantikan tas plastik, mengajak konsumen
untuk menghindari penggunaan barang sekali pakai contohnya kertas tissue,dan
mendesain produk yang menggunakan bahan yang lebih sedikit untuk fungsi yang
sama contoh, pengurangan
bobot kaleng minuman.
Daftar Pustaka
- http://id.wikipedia.org/wiki/Sampah diakses tanggal 29 April 2011
- http://id.wikipedia.org/wiki/Tempat_pembuangan_akhir diakses tanaggal 29 April 2011
- http://alman_light.blog.uns.ac.id/2011/03/20/putri-cempo/ diakses tanggal 29 April 2011
- http://www.solopos.com/2011/solo/tpa-putri-cempo-mendesak-diperluas-82084 diakses tanggal 29 April 2011
- http://id.wikipedia.org/wiki/Pengelolaan_sampah diakses tanggal 29 April 2011
- http://www.canboyz.co.cc/2010/06/pengertian-sampah-dan-cara.html diakses tanggal 29 April 2011
1 komentar:
Thanks postingannya , sangat membantu !!! :D
Posting Komentar